Pencitraan Bawah Permukaan dengan Teknik Geolistrik 2D: Rintisan Jalur untuk Survey Geolistrik

Explorasi model bawah permukaan dengan survey geolistrik 2D. Pentingnya rintisan lintasan geolistrik sebelum melakukan pengukuran geolistrik

Pekerjaan survey geolistrik 2D merupakan tugas yang melibatkan proses kompleks, salah satunya adalah land clearance atau yang dikenal dengan istilah rintisan jalur. Survey geolistrik 2D, juga dikenal sebagai electrical resistivity tomography (ERT), adalah teknik pencitraan bawah permukaan yang bergantung pada sifat kelistrikan batuan. Proses ini memanfaatkan penjalaran arus listrik DC yang diinjeksikan dari permukaan tanah melalui sepasang elektroda. Lintasan survey geolistrik 2D umumnya dilakukan dengan panjang 48 kali jarak antara masing-masing elektroda, dengan spasi kabel yang bervariasi.

Rintisan jalur yang lurus sebelum melakukan Pengukuran Geolistrik 2D adalah kunci sukses Survei Geolistrik 2D

Persiapan dan Panjang Lintasan

Prihaditama memiliki berbagai set up kabel spasi, termasuk 1 meter, 5 meter, 10 meter, 15 meter, dan 30 meter. Pada kesempatan kali ini, kami dipercaya oleh salah satu vendor untuk melakukan survey geolistrik 2D dengan spasi 15 meter. Panjang lintasan yang diperlukan untuk membentang kabel spasi 15 meter adalah 720 meter pada permukaan tanah yang rata/datar. Meskipun topografi lintasan geolistrik berundulasi, Rintisan lintasan geolistrik sebaiknya tetap dilebihkan untuk memastikan hasil yang akurat.

Tujuan dan Hipotesis

Tujuan dari survey geolistrik 2D adalah untuk mengkonfirmasi hipotesis model geologi yang berkembang di daerah yang dikaji. Hipotesis yang dimaksud bisa berupa adanya titik longsor atau amblasan. Model bawah permukaan hasil pengukuran geolistrik 2D dapat membantu memperkirakan adanya kontras atau perbedaan nilai tahanan jenis atau resistivitas. Ini mengindikasikan adanya perbedaan batuan atau bidang gelincir berdasarkan bentuk geometri nilai resistivitasnya.

Hasil dan Pola Data

Hasil dari survei ERT ditampilkan dalam model resistivitas yang berbentuk penampang melintang sepanjang lintasan dan ke arah kedalaman. Konfigurasi elektroda yang tersusun di permukaan membuat pola titik datum data berbentuk segitiga terbalik. Perlu diperhatikan bahwa ketika terdapat undulasi topografi yang bervariasi, bentuk model bawah permukaan akan menyesuaikan dengan pola topografi permukaan.

FAQs
  1. Apa itu land clearance dalam survey geolistrik 2D?
  2. Mengapa spasi kabel pada survey geolistrik 2D beragam?
  3. Apa peran hipotesis dalam survey geolistrik 2D?
  4. Bagaimana cara menafsirkan hasil model resistivitas dalam survey geolistrik 2D?
  5. Mengapa penting untuk mempertimbangkan undulasi topografi dalam survey geolistrik 2D?

Temukan Jawabannya diĀ https://prihaditama.com/news/pencitraan-bawah-permukaan-dengan-teknik-geolistrik-2d-rintisan-jalur-untuk-survey-geolistrik

Baca Juga Terkait Survey Geolistrik Lainnya
Geoelectric Survey Developments at Laa River, Morowali by PT Prihaditama

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *