Cibiru, sebuah kawasan di Bandung, kerap dilanda banjir saat musim hujan tiba. Salah satu warga yang merasakan dampak rumahnya kerap tergenang air ini menggandeng PT. Prihaditama untuk mencari solusi konkret guna mengatasi masalah banjir yang berulang ini. Menyadari pentingnya memahami akar masalah, Langkah awal yang diambil adalah melakukan survei topografi menyeluruh di kawasan Cibiru. Survei ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran detail tentang bentuk permukaan tanah dan elevasi di wilayah tersebut.
Metode Pengukuran
PT. Prihaditama menggunakan 2 Metode utama dalam survei topografi yaitu:
- Pengukuran Beda Tinggi (Levelling): Menggunakan Alat Waterpass, Metode ini mengukur perbedaan ketinggian antara dua titik di permukaan tanah dengan akurasi tinggi.
- Pengamatan Titik Kontrol dengan RTK N-Trip: Metode ini memanfaatkan teknologi GPS Geodetik (RTK N-Trip) untuk menentukan posisi titik-titik kontrol dengan akurasi yang sangat tinggi. Data posisi ini kemudian digunakan sebagai acuan dalam pengolahan data hasil pengukuran beda tinggi.
Data yang diperoleh dari kedua metode pengukuran tersebut kemudian diolah untuk menghasilkan peta kontur. Peta ini sangat penting dalam analisis hidrologi, termasuk dalam studi banjir.
Mengungkap Penyebab Banjir
Hasil survei menunjukkan bahwa Salah satu rumah warga tersebut terletak di daerah dengan elevasi yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Temuan ini memiliki implikasi yang signifikan terhadap terjadinya banjir. Ketika hujan deras turun, air secara alami akan mengalir dari daerah yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, air hujan dari daerah sekitar rumah salah satu warga tersebut mengalir dan terakumulasi di area tersebut, menyebabkan terjadinya genangan bahkan banjir.
Solusi Pengendalian Banjir
Salah satu solusi umum untuk mengatasi banjir adalah dengan membuat sodetan, yaitu saluran yang berfungsi untuk mengalihkan sebagian atau seluruh aliran air banjir. Namun, solusi ini tidak dapat diterapkan di wilayah Cibiru karena keterbatasan lahan yang tersedia. Lebar dan kedalaman sodetan yang memadai tidak memungkinkan untuk dibangun di area tersebut. Oleh karena itu, tim PT. Prihaditama mengusulkan alternatif solusi lain, yaitu pemasangan pompa untuk mempercepat pembuangan air ke sungai atau saluran drainase terdekat. Pompa ini akan membantu mengalirkan air yang terakumulasi di daerah rendah , sehingga mencegah terjadinya genangan dan banjir.
Kesimpulan
Studi kasus banjir di Cibiru ini menunjukkan betapa pentingnya survei topografi dalam memahami penyebab banjir dan merumuskan solusi yang tepat. Dengan mengidentifikasi akar masalah secara akurat, langkah-langkah pengendalian banjir dapat lebih efektif dan tepat sasaran. Pemanfaatan teknologi seperti pengukuran beda tinggi (levelling) dan pengamatan titik kontrol dengan RTK N-Trip memungkinkan PT. Prihaditama untuk menghasilkan data yang akurat dan peta kontur yang detail. Data dan peta ini menjadi dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan terkait solusi pengendalian banjir. Meskipun solusi sodetan tidak memungkinkan di Cibiru karena keterbatasan lahan, alternatif solusi seperti pemasangan pompa dapat menjadi pilihan yang efektif. Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan solusi tersebut. Studi kasus ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta dalam mengatasi masalah banjir. Dengan pemahaman yang komprehensif tentang penyebab banjir dan solusi yang tepat, diharapkan Cibiru dapat menjadi wilayah yang lebih aman dan nyaman bagi warganya.
Baca artikel terkait